Oleh : Drs. KH. Abd. Choliq Ms, SH., S.Pd., M.Si.
Pada bulan ini
kita berada dalam suasana khidmat memperingati satu masa yang amat penting
dalam sejarah hidup, yaitu lahirnya seorang pemimpin dunia Muhammad SAW.
tepatnya pada hari Senin 12 Robiul Awwal tahun Gajah yang bertepatan dengan
tanggal 20 April 517
Masehi. Setiap pribadi muslim mencatat sejarah ini dengan sebutan yang umum
dengan Maulid Nabi.
Kelahiran beliau
ini merupakan nikmat yang paling besar bagi umat seluruh alam. Meskipun beliau
dilahirkan di Mekkah, namun risalahnya tidak terbatas bagi bangsa Arab saja,
akan tetapi menyeluruh ke seluruh alam. Ajaran-ajaran yang dibawanya pun untuk
mengatur tata kehidupan manusia baik yang berhubungan dengan Sang Pencipta
Allah SWT. ataupun yang berhubungan dengan makhluk-Nya, sehingga manusia bisa
mencapai kebahagiaan yang hakiki baik di dunia maupun di akherat.
Sejarah mencatat
perbandingan antara keadaan sebelum datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW. dengan keadaan sesudah datangnya Islam. Sebelum Islam datang
masyarakat cenderung melakukan sesuatu dengan seenaknya sendiri tanpa
memperhitungkan baik buruknya, sehingga yang terjadi banyak sekali dijumpai
pemerasan, pembunuhan, perampokan, mabuk-mabukan, judi, mencuri dan sikap
perilaku yang tidak terpuji. Namun setelah Islam menyinari kehidupan mereka,
masyarakat semakin beradab, mempunyai akhlaq yang mulia, menjalani kehidupan
dengan baik dan benar, mempunyai martabat dan harga diri serta sifat-sifat yang
terpuji.
Beliau lahir
menjadi rasul untuk membawa rahmat bagi seluruh umat manusia, tanpa membedakan
jenis kelamin, warna kulit, bangsa, asal daerah dan suku sebagaimana dijelaskan
dalam Al-Qur’an :
وَمَا اَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ رَحْمَةً
لِلْعَالَمِيْنَ (الأنبياء : 107)
“Dan tiadalah
kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (Al-Anbiya : 107)
Muhammad diutus oleh Allah untuk seluruh bangsa di dunia
dengan menjalankan pimpinan dan petunjuk dari Allah Yang Maha Esa. Beliau adalah
manusia biasa tidak untuk disembah, namun beliau dijadikan rasul untuk diikuti
dan ditaati semua ajaran yang dibawanya, sebagaimana firman Allah :
وَمَا اَرْسَلْنَا مِنْ رَسُوْلٍ إِلاَّ
لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللهِ (النساء : 64)
“Dan kami tidak mengutus seorang rasul,
melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.” (An-Nisa’ : 64)
Agama Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. adalah agama yang benar dan penuh dengan
kelengkapan dan keutamaan. Agama Islam berisi ajaran yang lengkap karena
menyempurnakan agama-agama yang dibawa oleh para Nabi terdahulu. Agama Islam
mengajarkan segala aspek kehidupan manusia yang berupa ubudiyah, muamalah,
mu’asyarah yaumiyah (pergaulan sehari-hari), munakahat, jinayat sampai pada
permasalahan yang kecil pun
Islam memperhatikan dan mengaturnya. Allah SWT. berfirman :
هُوَ الَّذِىْ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ
بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُوْنَ (الصف : 9)
“Dia-lah yang mengutus rasul-Nya dengan
membawa petunjuk dan agama yang benar. Dia memenangkan-nya di atas segala
agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (As-Shaff : 9)
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa kerasulan Muhammad
adalah benar. Beliau membawa dan menunjukkan kebenaran yang hakiki yaitu
kebenaran yang datang dari Allah SWT.
Beliau mempunyai
sifat-sifat terpuji yang selalu melekat pada dirinya, di antaranya adalah adil
dan jujur, sehingga yang ditegakkan dan diperjuangkan beliau di tengah-tengah masyarakat adalah keadilan dan
kejujuran. Hal ini dibuktikan dengan para pengikut beliau tidak pernah
dikecewakan oleh sifat adil dan jujurnya. Sikap dan perilaku beliau yang
lemah-lembut, ramah, santun, ringan tangan, suka membantu dan menolong kaum
dhuafa’, tidak congkak dan tidak sombong, membuat kawan-kawannya bahkan
lawan-lawannya bertekuk lutut untuk mengikuti kenyataan ajarannya.
Dengan kenyataan
sejarah yang tidak diragukan lagi kebenarannya, maka dengan peringatan Maulid
Nabi ini, mari kita jadikan Muhammad sebagai figur yang patut kita teladani
segala sikap dan perilakunya yang penuh dengan akhlaqul karimah sebagaimana
firman Allah :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ
اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُوْا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلاٰخِرَ وَذَكَرَ
اللهَ كَثِيْرًا (الأحزاب : 21)
“Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri tauladan bagimu yang baik, yaitu orang-orang yang mengharap
rahmat Allah dan kedatangan Hari Akhir dan banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab : 21)
Di antara
ajaran-ajaran beliau yang harus kita ikuti adalah semangat beliau dalam mempersiapkan
diri menuju kehidupan akherat dan juga tidak melupakan untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia. Meskipun beliau seorang rasul namun beliau termasuk
orang yang rajin bekerja untuk memberi nafkah kepada anak-anak dan istrinya,
bahkan pekerjaan-pekerjaan kecil pun beliau lakukan sendiri tanpa menyuruh
orang lain seperti menjahit bajunya sendiri yang robek, memperbaiki sandalnya
yang rusak. Ajaran beliau yang selalu mengajak untuk mencapai kebahagiaan di
dunia dan akherat terungkap dalam hadits :
اَصْلِحُوْا دُنْيَاكُمْ وَاعْمَلُوْا
ِلاٰخِرَتِكُمْ كَاَنَّكُمْ تَمُوْتُ غَدًا (رواه
الديلمى)
“…Perbaikilah keadaan duniamu dan
beramallah untuk akheratmu seakan-akan engkau mati besok.” (HR. Addailami)
Dari hadits
tersebut menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sangat mendukung etos kerja
demi tercapainya kebahagiaan hidup di
dunia, Islam melarang orang yang bermalas-malasan bekerja, bahkan Islam sangat
mengecam orang yang sehari-harinya hanya beribadah dengan berdzikir saja tanpa
mau bekerja. Akan tetapi Islam sangat menganjurkan adanya keseimbangan antara
kepentingan dunia dan juga kepentingan akherat.
Dengan adanya
Maulid Nabi ini tentunya kita bisa
mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya di antaranya adalah :
1. Bahwa lahirnya Muhammad
sebagai tonggak sejarah di dalam menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan
serta menjadikan masyarakat yang sebelumnya tidak bermoral menjadi masyarakat
yang beradab dan berakhlaqul karimah.
2. Ajaran-ajaran yang dibawa
oleh Muhammad adalah ajaran yang lengkap dan sempurna mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, sehingga tata kehidupan manusia menjadi lebih baik.
3. Islam yang dibawa oleh
Muhammad mengajarkan umatnya untuk bersemangat melaksanakan ibadah untuk
mencapai kebahagiaan hidup di akherat, dan juga bersemangat bekerja untuk
mencapai kebahagiaan hidup di dunia.
Mudah-mudahan
khutbah ini bisa mengetuk hati kita untuk kembali kepada jalan yang telah
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Amin.
(Penyusun
adalah Pengasuh Ribath Al-Wardiyyah Bahrul ‘Ulum dan Ribath As-Sa’idiyyah Tiga
Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar